Komunikasi yang efektif antara
orang tua dan anak
- Orang tua menyediakan cukup waktu untuk percakapan yang sifatnya pribadi.
- Ciptakan iklim persahabatan yang hangat, sehingga anak-anak merasa aman bersama kita.
- Kita harus mencintai anak tanpa pamrih dan sepenuh hati
- Kita harus memahami sifat dan perkembangan anak dan mau mendengarkan mereka
- Berlakulah kreatif dengan mereka dan mampu menciptakan suasana yang menyegarkan
- Mendengar secara aktif paling baik digunakan bila anak menyatakan bahwa dia punya masalah
- Di dalam komunikasi seyogianya kita bersikap menghormati anak, jangan melukai harga diri anak.
- Jangan remehkan pertanyaan-pertanyaannya meskipun apa yang ditanyanya hanya menyangkut soal-soal yang sangat sepele. Karna ni merupakan suatu tanda dia telah bersedia mendengarkan pendapat kita.
Menurut
Thomas Gordon, salah satu efektif dan konstruktif dalam menghadapi perasaan
atau ungkapan persoalan anak-anak adalah “ membuka pintu” atau “mengundang”
untuk berbicara lebih banyak. Cara buka pintu ini menjauhkan perasaan-perasaan
dan pendapat-pendapat orang tua dari proses komunikasi.
Cara
mengundang ini yaitu mengundang anak untuk membagi pendapat, gagasan atau
perasaan-perasaannya. Hal ini membuka pintu bagi anak, mengajaknya untuk
berbicara.
Dalam
bukunya“Between Parent and Child”, Dr. Haim G. Ginott mengemukakan, bahwa cara
berkomunikasi dengan anak harus berdasarkan ‘sikap menghormari’ dan
keterampilan’. Hal ini mengandung dua arti:
-Pertama,
tegur-sapa tidak boleh melukai harga diri anak maupun orang tua.
-Kedua,
terlebih dahulu kita harus menunjukkan pengertian kepada anak, baru kemudian
memberikan nasihat atau perintah.
Sumber
Referensi:
Sobur
Alex. 1985. Komunikasi Orang Tua dan Anak. Bandung: Angkasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar